CARA MENYUSUN MACAM-MACAM TES URAIAN, KELEBIHAN, DAN KEKURANGAN TES URAIAN

CARA MENYUSUN TES URAIAN

KESATU
Dalam menyusun butir-butir soal tes uraian, diusahakan agar butir soal tersebut dapat mencangkup ide-ide pokok dari materi pelajaran yang telah diajarkan.
KEDUA
Untuk menghidari timbulnya perbuatan curang, diusahakan agar susunan kalimat soal dibuat berlainan dengan susunan kalimat yang terdapat dalam buku pelajaran atau bahan lain yang diminta untuk mempelajarinya.
KETIGA
Saat butir tes uraian dibuat, hendaknya disusun dan dirumuskan secara logis, bagaimana atau seperti apakah jawaban yang dikehendaki oleh tester sebagai jawaban yang betul dan segerapula dibuat kunci jawabannya dilengkapi pula dengan pedoman penilaiannya.
KEEMPAT
Dalam menyusun butir-butir soal, hendaknya diusahakan agar pertanyaan-pertanyaannya jangan dibuat seragam, melinkan dibuat secara bervariasi.
KELIMA
Kalimat soal disusun secara ringkas, padat, dan jelas, sehingga dapat dipahami oleh teste dan tidak menimbulkan keraguan dan kebingunngan dalam menjawabnya.
KEENAM
Suatu hal yang tidak boleh dilupakan ialah agar menyusun butir-butir soal hendaknya dikemukakan pedoman tentang cara mengerjakan atau menjawab butir-butir soal tersebut.


Kelebihan
1.      Kalimat soal pada tes uraian cukup pendek, sehingga dalam penyusunannya tidak terlalu sulit dan tidak terlalu banyak memakan waktu , tenaga pikiran, dan biaya.
2.   Dengan memggunakan tes uraian, dapat dicegah kemungkinan timbulnya permainan spekulasi dikalangan teste. Hal ini dikarenakan hanya teste yang mampu memahami pertanyaan atau perintah yang diajukan dalam tes itu sajalah yang akan dapat memberi jawaban yang benar dan tepat.
3.     Melalui butir-butir soal tes uraian, penyusun soal akan dapat mengetahui seberapa jauh tingkat kedalaman dan penguasaan teste dalam memahami materi yang ada dalam tes tersebut.
4.  Dengan menggunakan tes uraian, teste akan terdorong dan terbiasa untuk berani mengemukakan pendapat dengan menggunakan susunan kalimat dan gaya hasil olahan sendiri.

Kekurangan
1.     Tes uraian pada umumnya kurang dapat menampung atau mencakup dan mewakili isi dan luasnya materi atau bahan pelajaran yang telah diberikan kepada tester, yang seharusnya diujikan dalam hasil belajar.
2.    Cara mengoreksi cukup sulit, karena sekalipun butir soalnya sangat  terbatas, namun jawabannya bisa panjang lebar dan sangat bervariasi, sehingga perkerjaan koreksi akan banyak menyita waktu, tenaga, dan fikiran.
3.     Dalam pemberan skor hasil tes uraian, terdapat kecendrungan bahwa teste lebih banyak bersifat subjektif.
4.  Pekerjaan koreksi terhadap lembar-lembar jawaban hasil tes uraian sulit untuk diserahkan kepada orang lain.

5.     Validitas dan reabilitas yang dimilki tes uraian pada umumnya rendah, sehingga kurang dapat diandalkan sebagai alat pengukur hasil belajar yang baik.

Comments

Popular posts from this blog

Filsafat Pendidikan Matematika Menurut Paul Ernest

Rendahnya Relevansi Pendidikan