PRINSIP DASAR PENGEMBANGAN KURIKULUM
a.
Prinsip Umum
1. Relevansi
Pengembangan kurikulum yang meliputi tujuan, isi dan sistem penyampaiannya harus relevant dengan kebutuhan dan sesuai dengan kebutuhan dan keadaan masyarakat, tingkat perkembangan dan kebutuhan sisiwa. serta serasi dengan perkembangan iptek.
Pengembangan kurikulum yang meliputi tujuan, isi dan sistem penyampaiannya harus relevant dengan kebutuhan dan sesuai dengan kebutuhan dan keadaan masyarakat, tingkat perkembangan dan kebutuhan sisiwa. serta serasi dengan perkembangan iptek.
2. Fleksibilitas
Kurikulum harus dapat mempersiapkan anak untuk kehidupan sekarang dan yang akan datang, di sini dan di tempat lain, bagi anak yang memiliki latar belakang dan kemampuan yang berbeda. Hal ini berarti bahwa kurikulum harus berisi hal-hal yang solid, tetapi dalam pelaksanaannya memungkinkan terjadinya penyesuaian-penyesuaian berdasarkan kondisi daerah, waktu maupun kemampuan, dan latar belakang anak.
Kurikulum harus dapat mempersiapkan anak untuk kehidupan sekarang dan yang akan datang, di sini dan di tempat lain, bagi anak yang memiliki latar belakang dan kemampuan yang berbeda. Hal ini berarti bahwa kurikulum harus berisi hal-hal yang solid, tetapi dalam pelaksanaannya memungkinkan terjadinya penyesuaian-penyesuaian berdasarkan kondisi daerah, waktu maupun kemampuan, dan latar belakang anak.
3. Kontinuitas
Terkait dengan perkembangan dan proses belajar anak yang berlangsung secara berkesinambungan, maka pengalaman belajar yang disediakan kurikulum juga hendaknya berkesinambungan antara satu tingkat kelas dengan kelas lainnya, antara satu jenjang pendidikan dengan jenjang lainnya, serta antara jenjang pendidikan dengan pekerjaan.
Terkait dengan perkembangan dan proses belajar anak yang berlangsung secara berkesinambungan, maka pengalaman belajar yang disediakan kurikulum juga hendaknya berkesinambungan antara satu tingkat kelas dengan kelas lainnya, antara satu jenjang pendidikan dengan jenjang lainnya, serta antara jenjang pendidikan dengan pekerjaan.
4. Praktis/efisiensi
Kurikulum harus praktis, mudah dilaksanakan, menggunakan alat-alat sederhana dan biayanya murah. Dalam hal ini, kurikulum dan pendidikan selalu dilaksanakan dalam keterbatasan-keterbatasan, baik keterbatasan waktu, biaya, alat, maupun personalia.
Kurikulum harus praktis, mudah dilaksanakan, menggunakan alat-alat sederhana dan biayanya murah. Dalam hal ini, kurikulum dan pendidikan selalu dilaksanakan dalam keterbatasan-keterbatasan, baik keterbatasan waktu, biaya, alat, maupun personalia.
5. Efektifitas
Efektifitas berkenaan dengan keberhasilan pelaksanaan kurikulum baik secara kuantitas maupun kualitasnya. Kurikulum merupakan penjabaran dari perencanaan pendidikan dari kebijakan-kebijakan pemerintah. Dalam pengembangannya, harus diperhatikan kaitan antara aspek utama kurikulum yaitu tujuan, isi, pengalaman belajar, serta penilaian dengan kebijakan pemerintah dalam bidang pendidikan.
Efektifitas berkenaan dengan keberhasilan pelaksanaan kurikulum baik secara kuantitas maupun kualitasnya. Kurikulum merupakan penjabaran dari perencanaan pendidikan dari kebijakan-kebijakan pemerintah. Dalam pengembangannya, harus diperhatikan kaitan antara aspek utama kurikulum yaitu tujuan, isi, pengalaman belajar, serta penilaian dengan kebijakan pemerintah dalam bidang pendidikan.
b.
Prinsip Khusus
1.
Prinsip
berkenaan dengan tujuan pendidikan.
Tujuan
pendidikan merupakan pusat dan arah semua kegiatan pendidikan sehingga
perumusan komponen pendidikan harus selalu mengacu pada tujuan pendidikan yang
telah ditetapkan.Tujuan ini bersifat umum atau jangka panjang, jangka menengah
dan jangka pendek. Perumusan tujuan pendidikan bersumber pada ketentuan dan
kebijakan pemerintah, survey mengenai persepsi orangtua/masyarakat tentang
kebutuhan mereka,pengalaman-pengalaman negara lain dalam masalah yang sama, dan
penelitian.
2.
Prinsip
berkenaan dengan pemilihan isi pendidikan.
Dalam
perencanaan kurikulum perlu mempertimbangkan beberapa hal, yaitu perlunya
penjabaran tujuan pendidikan ke dalam bentuk perbuatan hasil belajar yang
khusus dan sederhana, isi bahan pelajaran harus meliputi segi pengetahuan,
sikap, dan keterampilan, dan unit-unit kurikulum harus disusun dalam urutan
yang logis dan sistematis.
3.
Prinsip
berkenaan dengan pemilihan proses belajar-mengajar.
Pemilihan
proses belajar mengajar hendaknya mempertimbangkan beberapa hal, yaitu apakah
metode yang digunakan cocok, apakah dengan metode tersebut mampu memberikan
kegiatan yang bervariasi untuk melayani perbedaan individual siswa, apakah
metode tersebut juga memberikan urutan kegiatan yang bertingkat-tingkat, apakah
penggunaan metode tersebut dapat mencapai tujuan kognitif, afektif dan
psikomotor, apakah metode tersebut lebih menaktifkan siswa, apakah metode
tersebut mendorong berkembangnya kemampuan baru, apakah metode tersebut dapat
menimbulkan jalinan kegiatan belajar di sekolah dan rumah sekaligus mendorong
penggunaan sumber belajar di rumah dan di masyarakat.
4.
Prinsip
berkenaan dengan pemilihan media dan alat pengajaran.
Proses
belajar mengajar perlu didukung oleh penggunaan media dan alat-alat bantu
pengajaran yang tepat. Untuk itu perlu diperhatikan beberapa hal berikut, yaitu
alat/media apa yang dibutuhkan, bila belum ada apa penggantinya, bagaimana
pembuatannya, siapa yang membuat, bagaimana pembiayaannya, dan kapan dibuatnya,
bagaimana pengorganisasiannya dalam keseluruhan kegiatan belajar, serta adanya
pemahaman bahwa hasil terbaik akan diperoleh dengan menggunakan multi media.
5.
Prinsip
berkenaan dengan pemilihan kegiatan penilaian.
Beberapa
hal yang harus diperhatikan dalam pemilihan kegiatan penilaian meliputi
kegiatan penyusunan alat penilaian harus mengikuti beberapa prosedur mulai dari
perumusan tujuan umum, menguraikan dalam bentuk tingkah laku siswa yang dapat
diamati, menghubungkan dengan bahan pelajaran dan menuliskan butir-butir tes.
Selain itu, terdapat bebarapa hal yang perlu juga dicermati dalam perencanaan
penilaian yang meliputi bagaimana kelas, usia, dan tingkat kemampuan siswa yang
akan dites, berapa lama waktu pelaksanaan tes, apakah tes berbentuk uraian atau
objektive.
Terjadinya
Perubahan Terkaitnya Prinsip di Atas
Perubahan kurikulum
didasari pada kesadaran bahwa perkembangan dan perubahan yang terjadi dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara di Indonesia tidak terlepas
dari pengaruh perubahan global, perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi,
serta seni dan budaya. Perubahan secara terus menerus ini menuntut perlunya
perbaikan sistem pendidikan nasional, termasuk penyempurnaan kurikulum untuk
mewujudkan masyarakat yang mampu bersaing dan menyesuaikan diri dengan
perubahan.
Comments
Post a Comment