Remedial Ulangan
Sumber: Pontianak Post
DAD Kalbar Salurkan Bantuan Banjir ke Kabupaten Landak
PONTIANAK – Dewan Adat Dayak (DAD) Kalimantan Barat pada Selasa 28 Maret 2023, menyalurkan bantuan untuk korban bencana banjir yang terjadi di Kabupaten Landak, beberapa waktu lalu. Gerakan Peduli Bencana Banjir ini telah digalang sejak 11 Maret 2023.
Menurut Koordinator Biro Penanggulangan Bencana Alam DAD Kalbar, David Oendoen mengungkapkan, posko bantuan banjir difokuskan di Rumah Betang, Jalan Soetoyo. Posko mengumpulkan donasi dari seluruh warga Kalimantan Barat yang peduli terhadap korban banjir.
“Bantuan yang kami terima berupa bahan pangan, seperti mie instan, gula, kopi, beras, pakaian layak pakai, dan kebutuhan lainnya. Kami juga menerima donasi dari masyarakat berupa uang tunai yang sudah diserahkan lewat posko atau transfer ke rekening,” ujar David sesaat sebelum berangkat menyalurkan bantuan banjir kemarin di Rumah Betang, Soetoyo.
David mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah peduli terhadap korban banjir di Kabupaten Landak, baik yang menyumbang atas nama pribadi maupun lembaga.
“Kami apresiasi semua pihak yang telah berkontribusi membantu korban banjir. Kami berterima kasih. Semoga bantuan itu menjadi ladang amal bagi kita semua,” kata David.
Pendistribusian bantuan dari gerakan peduli korban banjir juga didamping oleh tim dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kalimantan Barat. Ada dua mobil BPDB Kalbar yang mengangkut bantuan. Empat staf unit Tim Reaksi Cepat BPBD Kalbar juga ikut dalam proses distribusi tersebut.
“Kami berterima kasih kepada DAD Kalbar yang telah membuka posko untuk korban banjir di Kabupaten Landak ini. Hari ini, kami mendampingi proses pendistribusian. Mudah-mudahan dapat meringankan beban warga yang terdampak banjir,” kata Anggota Tim Reaksi Cepat BPBD Kalbar, Yunus, kemarin.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalimantan Barat mencatat, selama Maret 2023 terdapat enam kabupaten/kota di provinsi ini yang terdampak bencana banjir dan tanah longsor. Dari enam kabupaten/kota itu, ada 39 kecamatan dengan 184 desa yang terdampak.
Enam kabupaten/kota yang terdampak bencana banjir yakni Sambas, Kapuas Hulu, Landak, Melawi, Ketapang, dan Kubu Raya. Di Sambas terdapat 198,90 hektare lahan pertanian yang mengalami puso. Korban banjir yang mengungsi ada di Ketapang, yakni sebanyak 36 jiwa.
Jumlah penduduk yang terdampak bencana mencapai 39.699 kepala keluarga atau 146.652 jiwa. Ada 36 jiwa yang mengungsi. Sedangkan rumah yang terdampak bencana banjir dan longsor mencapai 38.497 unit. Untuk lahan pertanian yang terdampak banjir sekitar 534,32 hektare. BPBD Kalbar juga mencatat sekitar 201,40 hektare lahan pertanian mengalami puso.
Menurut Koordinator Biro Penanggulangan Bencana Alam DAD Kalbar, David Oendoen mengungkapkan, posko bantuan banjir difokuskan di Rumah Betang, Jalan Soetoyo. Posko mengumpulkan donasi dari seluruh warga Kalimantan Barat yang peduli terhadap korban banjir.
“Bantuan yang kami terima berupa bahan pangan, seperti mie instan, gula, kopi, beras, pakaian layak pakai, dan kebutuhan lainnya. Kami juga menerima donasi dari masyarakat berupa uang tunai yang sudah diserahkan lewat posko atau transfer ke rekening,” ujar David sesaat sebelum berangkat menyalurkan bantuan banjir kemarin di Rumah Betang, Soetoyo.
David mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah peduli terhadap korban banjir di Kabupaten Landak, baik yang menyumbang atas nama pribadi maupun lembaga.
“Kami apresiasi semua pihak yang telah berkontribusi membantu korban banjir. Kami berterima kasih. Semoga bantuan itu menjadi ladang amal bagi kita semua,” kata David.
Pendistribusian bantuan dari gerakan peduli korban banjir juga didamping oleh tim dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah Kalimantan Barat. Ada dua mobil BPDB Kalbar yang mengangkut bantuan. Empat staf unit Tim Reaksi Cepat BPBD Kalbar juga ikut dalam proses distribusi tersebut.
“Kami berterima kasih kepada DAD Kalbar yang telah membuka posko untuk korban banjir di Kabupaten Landak ini. Hari ini, kami mendampingi proses pendistribusian. Mudah-mudahan dapat meringankan beban warga yang terdampak banjir,” kata Anggota Tim Reaksi Cepat BPBD Kalbar, Yunus, kemarin.
Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kalimantan Barat mencatat, selama Maret 2023 terdapat enam kabupaten/kota di provinsi ini yang terdampak bencana banjir dan tanah longsor. Dari enam kabupaten/kota itu, ada 39 kecamatan dengan 184 desa yang terdampak.
Enam kabupaten/kota yang terdampak bencana banjir yakni Sambas, Kapuas Hulu, Landak, Melawi, Ketapang, dan Kubu Raya. Di Sambas terdapat 198,90 hektare lahan pertanian yang mengalami puso. Korban banjir yang mengungsi ada di Ketapang, yakni sebanyak 36 jiwa.
Jumlah penduduk yang terdampak bencana mencapai 39.699 kepala keluarga atau 146.652 jiwa. Ada 36 jiwa yang mengungsi. Sedangkan rumah yang terdampak bencana banjir dan longsor mencapai 38.497 unit. Untuk lahan pertanian yang terdampak banjir sekitar 534,32 hektare. BPBD Kalbar juga mencatat sekitar 201,40 hektare lahan pertanian mengalami puso.
Jawablah soal-soal di bawah ini:
1. Peristiwa apa yang diinformasikan dalam berita tersebut?
2. Siapa yang mengalami berita tersebut?
3. Di mana peristiwa tersebut terjadi?
4. Kapan penggalangan tersebut dilakukan?
5. Mengapa peristiwa tersebut terjadi?
6. Bagaimana peristiwa tersebut terjadi?
7. Dari mana sumber berita tersebut didapatkan?
8. Ada berapa banyak penduduk yang terkena dampak?
9. Ada berapa desa yang terkena dampak dari banjir tersebut?
10. Menurutmu, apa yang harus dilakukan agar tidak terjadi musibah banjir?
Comments
Post a Comment