Pendapat Mengenai Pendidikan Terutama Guru
Saat postingan ini dibuat, yang menjadi mentri Pendidikan dan Kebudayaan adalah Bos Gojek Nadiem Makarim. Seorang yang sangat jenius, inovatif, dan mempunyai pandangan untuk masa depan. Beliau pernah berpidato kalau guru terlalu sibuk mengurusi administrasi sekolah sehingga pekerjaan utama sebagai mendidik menjadi terabaikan.
Menurutku yang pernah berkerja di dunia pendidikan membenarkan hal itu.
Bagaimana tidak, guru merangkap menjadi inventaris sekolah, bendahara bos, dapodik, PMP dan terkadang mengurusi administrasi lainnya.
Jadi, menurut saya, ada beberapa hal yang harus dirubah di dunia pendidikan.
berikut saya jabarkan apa saja yang mesti dirubah dalam dunia pendidikan.
1. Guru tidak lagi mengurusi administrasi Sekolah.
Administrasi sekolah yang biasa diurus guru limpahkan semuanya ke tenaga administrasi sekolah. Seperti administrasi bendahara bos, bendahara gaji, inventaris barang, kenaikan pangkat dan lain sebaginya. Guru fokus pada pembelajaran dan administrasi sekolah yang hanya perlu dibuat guru adalah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
2. Petugas administrasi Sekolah
Di setiap sekolah harus mempunnyai petugas administrasi sekolah. Saat ini petugas administrasi sekolah banyak yang masih honorer dan sangat jarang sekali pengangkatan untuk menjadi petugas administrasi sekolah. Adapun petugas administrasi sekolah yang diangkat melalui K2 sudah tua sehingga kurang lihai dalam menggunakan teknelogi. Alangkah baiknya ada CPNS untuk administrasi sekolah. Pemerintah harus mengangkat petugas administrasi sekolah menjadi PNS paling tidak 1 sekolah mempunyai 2 tenaga administrasi sekolah yang PNS. Jika Sekolah besar dan siswanya melebihi 400 siswa, bisa saja lebih dari 2 petugas administrasi sekolah.
3. Jumlah siswa 1 rombel maksimal 20 siswa
Walaupun ini tanpa penelitian, paling tidak secara logika jika siswa dalam 1 rombel maksimal hanya 20 orang, maka guru akan mudah untuk memberikan materinya kepada siswa. Saat ini kelas terasa sesak 1 guru mengajar lebih dari 22 siswa. Yang diajar guru bukan mahasiswa, tetapi siswa yang pada umumnya masih labil dengan segalah tingkah lakunya dan belum dewasa. Namun membuat 1 rombel menjadi 20 siswa sangat berat untuk dilakukan dikarenakan kurangnya tenaga pendidik dan harus menambah rombel atau ruang belajar pada setiap sekolah.
4. Pelatihan untuk memotivasi guru
Guru juga harus diberikan pelatihan sehingga guru menjadi termotivasi unutk menemukan hal baru yang membuat pelajaran menyenangkan.
Mungkin hanya ini yang dapat saya sampaikan. Pasti masih banyak ide-ide teman-teman apa saja yang harus dilakukan untuk merubah pendidikan di Indonesia ini.
Menurutku yang pernah berkerja di dunia pendidikan membenarkan hal itu.
Bagaimana tidak, guru merangkap menjadi inventaris sekolah, bendahara bos, dapodik, PMP dan terkadang mengurusi administrasi lainnya.
Jadi, menurut saya, ada beberapa hal yang harus dirubah di dunia pendidikan.
berikut saya jabarkan apa saja yang mesti dirubah dalam dunia pendidikan.
1. Guru tidak lagi mengurusi administrasi Sekolah.
Administrasi sekolah yang biasa diurus guru limpahkan semuanya ke tenaga administrasi sekolah. Seperti administrasi bendahara bos, bendahara gaji, inventaris barang, kenaikan pangkat dan lain sebaginya. Guru fokus pada pembelajaran dan administrasi sekolah yang hanya perlu dibuat guru adalah Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
2. Petugas administrasi Sekolah
Di setiap sekolah harus mempunnyai petugas administrasi sekolah. Saat ini petugas administrasi sekolah banyak yang masih honorer dan sangat jarang sekali pengangkatan untuk menjadi petugas administrasi sekolah. Adapun petugas administrasi sekolah yang diangkat melalui K2 sudah tua sehingga kurang lihai dalam menggunakan teknelogi. Alangkah baiknya ada CPNS untuk administrasi sekolah. Pemerintah harus mengangkat petugas administrasi sekolah menjadi PNS paling tidak 1 sekolah mempunyai 2 tenaga administrasi sekolah yang PNS. Jika Sekolah besar dan siswanya melebihi 400 siswa, bisa saja lebih dari 2 petugas administrasi sekolah.
3. Jumlah siswa 1 rombel maksimal 20 siswa
Walaupun ini tanpa penelitian, paling tidak secara logika jika siswa dalam 1 rombel maksimal hanya 20 orang, maka guru akan mudah untuk memberikan materinya kepada siswa. Saat ini kelas terasa sesak 1 guru mengajar lebih dari 22 siswa. Yang diajar guru bukan mahasiswa, tetapi siswa yang pada umumnya masih labil dengan segalah tingkah lakunya dan belum dewasa. Namun membuat 1 rombel menjadi 20 siswa sangat berat untuk dilakukan dikarenakan kurangnya tenaga pendidik dan harus menambah rombel atau ruang belajar pada setiap sekolah.
4. Pelatihan untuk memotivasi guru
Guru juga harus diberikan pelatihan sehingga guru menjadi termotivasi unutk menemukan hal baru yang membuat pelajaran menyenangkan.
Mungkin hanya ini yang dapat saya sampaikan. Pasti masih banyak ide-ide teman-teman apa saja yang harus dilakukan untuk merubah pendidikan di Indonesia ini.
Comments
Post a Comment