Pemilihan Presiden 17 April 2019, Pilih Siapa?


Selamat....................(isi sendiri)
Kali ini saya akan membahas masalah politik di Indonesia pemilihan presiden tahun 2019. Paslon 01 Joko Widodo dan Ma'ruf Amin. Paslon 02 Prabowo Subianto dan Sandiaga Salahuddin Uno.
Pemilihan presiden 2019 sangat panas. Banyak fitnah dan hoax bersebaran di mana-mana. Jika tidak cerdas/pintar dalam memilih berita, maka akan termakan berita hoax. 
Saat menulis ini, umur saya sudah 24 dan dikaruniai seorang istri yang cantik rupa dan hatinya.
Saya menulis ini berdasarkan pendapat/opini saya pribadi.
Saya memilih siapa 01/02?
Saya sendiri masih belum menentukan pilihan karena masih ragu dan bingung.
Namun saat tulisan ini dibuat saya masih mendukung 01, karena 01 merupakan presiden RI. 
Terlepas saat memilih nanti saya masih belum punya pilihan. 
Dibilang kecewa sama 01? ya saya kecewa karena di masa pemerintahannya saya merasakan ada sesuatu yang kurang, seperti kebijakan CPNS 2018, saya adalah salah seorang yang lulus PG, namun gugur dalam SKB. Yang saya kecewakan adalah ada beberapa instansi di kabupaten yang sama tidak lulus PG namun mereka ikut SKB karena ada sistem perengkingan. Sialnya saya terkena instansi yang lulus PG nya ada 2 orang sehingga saya gugur ketika bersaing. Kenapa tidak diutamankan yang lulus PG untuk memenuhi kursi yang kosong.
Kemudian terlepas dari itu, saya banga mempunyai presiden yang merakyat, santun, dan sangat baik.
Insfrastruktur banyak dibangun, banyak jalan yang dulunya jelek menjadi bagus dan mulus. Ya, saya merasakan itu.
Ada beberapa hal yang harus kita ketahui bahwa kita tidak bisa membandingkan Pak Jokowi dan Pak Prabowo mana yang lebih bagus, sebab Pak Probowo belum pernah menjadi presiden. Pendukung 01 pastinya menuding 01 lebih baik dari 02 begitu juga sebaliknya. Namun yang mendukung 01 pasti sudah merasa puas dengan kebijakan 01 dan yang mendukung 02 pasti kecewa dengan kebijakan 02 sehingga mereka mendukung 02 yang dalam kurum belum tentu 02 lebih baik dari 01 karena itu tadi, 02 belum pernah menjadi presiden. Saya pribadi berharap, siapapun nanti yang menjadi presiden bias menjadikan Indonesia lebih baik lagi dan para pendukung harus menerima kekalahan karena menang dan kalah merupakan takdir tuhan.
Harapan saya kepada masyarakat, stop menyebarkan berita keburukan seseorang yang belum tentu pasti kebenarannya.
Kita boleh berbeda pilihan, namun Indonesia tetap 1. Siapapun yang terpilih kelak kita dukung kerjanya karena seekor semut tidak akan bisa mengangkat permen dengan sendirinya.


Comments

Popular posts from this blog

Filsafat Pendidikan Matematika Menurut Paul Ernest

Rendahnya Relevansi Pendidikan

CARA MENYUSUN MACAM-MACAM TES URAIAN, KELEBIHAN, DAN KEKURANGAN TES URAIAN